PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA
DALAM
MAKALAH
LAPORAN
DISKUSI
Disusun
sebagai Tugas Mata Kuliah Penulisan Makalah Ilmiah
dengan
Topik Bahasan Kalimat Efektif dan Paragraf
Dosen
Pengampu Dr. Herman Budiyono, M.Pd
Oleh
Kelompok 2
Herti Gustina A1B112005
Masri Simbolon A1B112017
Winda Sari A1B112023
Bintang Sari A1B112033
Herly Octa Saputra A1B112037
Melan Delvia A1B112043
Semester IV, Kelas A

PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI

PEMAKAIAN
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang isinya dapat dipahami pembaca secara
tepat. Kalimat ini memiliki dua ciri umum, yaitu (1) mampu mewadahi konsep ga-gasan
yang dimiliki penulis secara tepat, dan (2) mampu menimbulkan kesamaan pandangan
atau gagasan antara pembaca dengan penulisnya. Secara garis besar, syarat
kalimat efektif yaitu sebagai berikut.
Gramatikal
Suatu kalimat dikatakan gramatikal atau benar apabila penyusunannya
mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang bersangkutan. Kegramatikalan sebuah
kalimat dapat dilihat dari segi struktur sintaksis, bentuk kata, dan ketepatan
diksi. Berdasarkan struktur sintaksis, kalimat dikatakan gramatikal apabila
urutan kata-kata yang membentuk kalimat itu tepat dan lazim digunakan oleh masyarakat
pe-nuturnya. Kalimat gramatikal harus lengkap, yaitu dapat mengungkapkan infor-masi
(disebut juga proposisi atau makna) secara utuh. Berdasarkan tata bentukan,
kalimat dikatakan gramatikal apabila bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
itu sesuai dengan kaidah pembentukan kata. Berdasarkan ketepatan diksi, sebuah
kalimat dikatakan gramatikal apabila dalam kalimat itu tidak terapat pemakaian
kata tidak lazim. Jadi kegramatikalan kalimat tergantung pada (1) ketepatan dan
kelaziman urutan kata, (2) ketepatan fungsi kata, (3) kelengkapan unsur
struktur, (4) ketepatan penggunaan pembentukan kata, dan (5) ketepatan
penggunaan kata (diksi).
Logis
Suatu kalimat dikatan logis apabila (1) gagasan yang disampaikan masuk
akal, (2) hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, dan (3) hubungan
ga-gasan pokok dan gagasan penjelas juga masuk akal. Kelogisan kalimat didukung
oleh ketepatan diksi dan bentukan kata yang digunakan.
Efisien
Kalimat efisien atau hemat adalah kalimat yang padat isi bukan padat
kata. Artinya, kalimat itu hanya menggunakan kata sesedikit mungkin, tetapi
dapat me-nyampaikan informasi secara tepat dan jelas. Kalimat efisien ditandai
dengan tia-danya unsur kalimat yang tak ada manfaatnya (atau tidak ada unsur
mubazir).
Jelas
Kalimat yang jelas yaitu kalimat yang proposisinya mudah dipahami atau
tidak ambigius. Dalam menulis kalimat harus juga diperhatikan ketepatan
penggu-naan tanda baca (tanda baca dapat berfungsi sebagai pengganti unsur
supraseg-mental atau intonasi dalam bahasa lisan) dan hindari kalimat yang
panjang. Kali-mat yang panjang dapat menimbulkan kesulitan dalam memahami
proposisi kali-mat.
PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Paragraf dapat diamati dari dua segi, yaitu segi isi dan struktur. Dari
segi isi, paragraf merupakan suatu pernyataan tentang suatu pokok pikiran (ide
pokok) yang dikemukakan secara utuh dan lengkap. Dari segi struktur, paragraf
adalah se-kelompok kalimat yang saling berhubungan dan dirangkaikan dalam
urutan yang teratur dan jelas. Secara sederhana, paragraf dapat diartikan
sebagai suatu susunan yang berhubungan satu dengan yang lain, yang menyajikan
pikiran pokok (ide po-kok). Dalam tulisan, keberadaan paragraf dapat ditandai
dengan dua cara, yaitu in-dentasi dan perbedaan spasi. Dalam tulisan ilmiah
atau kebanyakan tulisan, parag-raf ditandai dengan indentasi, yaitu tulisan
menjorok ke dalam. Suatu paragraf di-katakan baik apabila memenuhi tiga
persyaratan, yaitu (1) kesatuan, (2) kesis-tematisan dan kelengkapan, dan (3)
kepaduan.
Kesatuan
Paragraf
Setiap paragraf harus memiliki kesatuan. Artinya, semua kalimat yang ter-dapat
dalam paragraf secara bersama-sama mendukung ide pokok atau gagasan pokok yang
dituangkan dalam paragraf. Dengan demikian, dalam sebuah paragraf yang baik
hanya terdapat satu pikiran atau gagasan pokok dan sejumlah rincian atau
penjelas yang menunjang gagasan atau ide pokok paragraf.
Di dalam paragraf, ide pokok biasanya diwadahi dalam kalimat topik, dan
ide-ide penjelas diwadahi dalam kalimat-kalimat penjelas. Letak kalimat topik
da-lam paragraf (tulisan ilmiah) bisa di awal, atau di akhir paragraf, atau
gabungan keduanya.
Kesistematisan
dan Kelengkapan Paragraf
Pengurutan ide dalam suatu paragraf
dapat dilakukan dengan dua cara, yai-tu secara alamiah dan secara logis. Urutan
alamiah berupa urutan waktu (kronolo-gis) dan ruang (sudut pandang), sedangkan
urutan logis berupa urutan klimak-an-tiklimak, sebab-akibat, umum-khusus,
khusus-umum, pokok rincian, dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide
penjelas dalam paragraf dapat berupa: contoh, ilus-trasi, rincian kongkrit,
bandingan, uraian, fakta/data, alasan, penyebab/akibat, anekdot, dan analog.
Kekohesian
dan Kekoherensian Paragraf
Paragraf yang baik haruslah memiliki kepaduan (kohesi dan koherensi). Kepaduan
yang dimaksud adalah adanya rangkaian antar kalimat yang memudah-kan pembaca
untuk memahami isinya. Paragraf yang baik juga memiliki jalinan yang erat
antaride dan antarkalimat pendukungnya. Keterjalinan antaride dan an-tarkalimat
dalam paragraf akan memudahkan pembaca memahami ide yang ditu-angkan penulis.
Jalinan antaride dan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan
menggunakan penanda hubung, baik eksplisit maupun implisit (menggu-nakan
kata-kata penanda hubungan atau tanda kata-kata penanda hubungan).
Penanda hubungan eksplisit (yang
lazim disebut penanda kohesi) dapat di-kelompokkan menjadi tiga, yaitu penanda
hubungan gramatikal, logis, dan leksi-kal. Penanda hubungan logis meliputi
jenis pengacuan, penggantian, dan penghi-langan. Penanda hubungan logis
meliputi hubungan penambahan, penjelasan, pe-nyimpulan, kualitas, pengontrasan,
penegasan, dan lain-lain, dan penanda hubung-an leksikal berupa pengulangan
atau pernyataan kembali sesuatu yang telah dise-butkan. Hubungan ekplisit
dinyatakan oleh hubungan ide antar kalimat. Kata-kata transisi yang dimaksud
dapat dikemukakan seperti berikut.
·
Kata transisi yang menunjukan tambahan (aditif) terhadap sesuatu yang
telah disebutkan sebelumnya.
·
Kata transisi yang menunjukan hubungan pertentangan/kontras dengan suatu
yang telah disebutkan sebelumnya.
·
Kata transisi yang menyatakan perbandingan
·
Kata transisi menyatakan akibat atau hasil
·
Kata transisi yang menyatakan tujuan
·
Kata transisi yang menyatakan rangkuman atau singkatan
·
Kata transisi yang menyatakan waktu
·
Kata transisi yang menyatakan tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar