RESUME
SEMANTIK DALAM ETIMOLOGI
Mata Kuliah : Semantik
Dosen Pengampu : Drs. Andiopenta, M.Hum. M. DIV
Disusun
oleh:
Kelompok
7
1. Herti
Gustina A1B112005
2. Laxmita
Dewi A1B112011
Semester/Kelas : IV/A

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI

SEMANTIK DALAM ETIMOLOGI
A.
Pendahuluan
Semantik adalah cabang ilmu bahasa yang meneliti
makna dalam bahasa tertentu, mencari asal-usul dan perkembangan arti suatu
kata, mempelajari klasifikasi perubahan kata-kata atau bentuk bahasa sebagai
faktor dalam perkembangan bahasa. Sedangkan etimologi adalah cabang dari ilmu
bahasa yang mempelajari asal-usul dan sejarah perubahan bentuk kata.
B.
Makna
Kata
Karena dalam telaah mengenai makna kata biasanya
dibedakan dalam bermacam-macama makna, maka pertama-tama yang harus diketahui
dasar-dasar mengenai pengertian makna. Yang dimaksud dengan arti itu sendiri
adalah hubungan antara tanda berupa lambang bunyi ujaran dengan hal atau barang
yang diwakilinya.
C.
Macam-Macam
Arti Kata
Arti dapat dibagi atas arti potensial, arti
leksikal, dan arti struktural. Arti potensial adalah segala macam arti yang
dapat didukung oleh sebuah kata. Arti leksikal adalah arti sebuah kata yang
dapat dijumpai dalam sebuah kamus. Sedangkan arti struktural adalah arti sebuah
kata seperti terdapat dalam sebuah konteks (kalimat).
Arti dapat juga dibedakan atas arti denotatif dan
arti konotatif. Arti denitatif adalah arti dasar yang didukung oleh sebuah
kata. Sedangkan arti konotatif adalah arti tambahan atau nilai rasa yang
diberikan pada sebuah kata.
D.
Relasi
Antar Kata
Relasi antar kata dapat berbentuk: Polisemi dan
homonim serta sinonim dan antonim.
a.
Polisemi
dan Homonim
Polisemi adalah situasi di mana sebuah kata memiliki
banyak makna. Sebaliknya, homonim adalah keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki
bentuk yang sama atau mirip satu sama lain.
b.
Sinonim
dan Antonim
Kata-kata yang bentuknya berbeda, tetapi artinya
sama disebut sinonim. Selain itu adapula istilah antonim, yang dibagi atas
beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
1)
Antonim
beroposisi kembar, artinya
hanya ada dua anggota yang beroposisi.
2)
Antonim
beroposisi majemuk, yaitu satu
kata dapat beroposisi dengan dua kata atau lebih.
3)
Antonim
yang beroposisi gradual, yaitu
antonim yang mirip dengan kelompok
pertama di atas, namun antara kedua kata yang berantonim terdapat
sejumlah tingkatan.
4)
Antonim
yang beroposisi hierarkis, yaitu
antonim yang sebenarnya mirip dengan antonim yang beroposisi gradual, namun
gradasinya dinyatakan secara kongkret dalam ukuran-ukuran tertentu.
5)
Antonim
yang beroposisi relasional, yaitu
kata-kata berantonim yang mengandung relasi kebalikan.
E.
Perubahan
Makna
Dalam pertumbuhan bahasa, makna kata dapat pula
mengalami perubahan, yaitu:
a.
Meluas
Cakupan makna sekarang
lebih luas daripada yang lama.
b.
Menyempit
Cakupan arti dulu lebih
luas darip arti sekarang.
c.
Ameliorasi
Ameliorasi adalah suatu
proses perubahan arti, dimana arti baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik
nilainya dari arti yang lama.
d.
Peyorasi
Peyorasi adalah suatu
proses perubahan makna di mana arti baru dirasakan lebih rendah nilainya dari
arti yang lama.
e.
Sinestesia
Sinestesia merupakan
perubahan makna akibat pertukaran anggapan antara dua indera yang berlainan.
f.
Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan
makna yang terjadi karena persamaan sifat antara dua hal.
g.
Metonimia
Metonimia adalah perubahan
makna karena hubungan yang erat antara dua kata sehingga salah satu katanya
bisa dipakai untuk kata yang lain.
F.
Perubahan
Bentuk Kata
Perubahan bentuk kata dapat dibedakan atas; pertama,
perubahan bentuk kata-kata asli karena proses pertumbuhan dalam bahasa itu
sendiri, dan kedua, perubahan bentuk kata-kata pinjaman.
a.
Perubahan
fonologis
Perubahan bentuk kata-kata pinjaman dapat terjadi karena
dua proses yaitu:
1)
Adaptasi, menyangkut perubahan fonem.
2)
Analogi, menyangkut perubahan yang bersifat morfologis.
b.
Perubahan
morfologis
1) Analogi, adalah proses pembentukan kata sesuai
dengan model yang sudah ada.
2) Kontaminasi atau perancuan, yakni pembentukan kata
yang berupa penggabungan dua kata menjadi satu ungkapan yang baru.
3) Hiperkorek, yaitu perubahan kata di mana bentuk yang
benar diganti dengan bentuk yang sebenarnya salah.
4) Salah analisa, yang dikarenakan pembeda aksara yang
digunakan dan karena perpaduan antarkata terjadi kesalahan dalam menganalisa
kata.
5) Etimologi rakyat, adalah penjelasan mengenai
asal-usul bentuk sebuah kata yang tidak didasarkan penjelasan ilmiah sehingga
tidak menjamin kebenarannya.
c.
Macam-macam
perubahan bentuk kata
1) Elipsis, yaitu proses penanggalan kata atau bagian tertentu
dari sebuah konstruksi.
2) Asimilasi, yaitu suatu proses perubahan bentuk kata yang
berwujud dua buah fonem yang tidak sama dijadikan sama. Ada dua asimilasi yaitu:
·
Amisilasi progresif terjadi bila fonem berikut disamakan dengan fonem
berikutnya.
·
Asimilasi regresif terjadi bila fonem sebelumnya disamakan dengan fonem
berikutnya.
3) Disimilasi adalah proses perubahan bentuk kata yang berwujud
dua buah fonem yang sama dijadikan tidak sama. Dismilasi ada yang bersifat
progresif dan ada yang bersifat regresif.
4) Diftongnisasi adalah perubahan bentuk kata yang berwujud sebuah
monoftong dijadikan diftong.
5) Monoftongnisasi adalah perubahan bentuk kata yang berwujud sebuah
diftong yang berubah menjadi sebuah monoftong.
6) Haplologi adalah perubahan bentuk kata yang berwujud sebuah
pengilangan sebuah suku kata (silabe) di tengah-tengah kata.
7) Anaptiksis (suara bakti) adalah perubahan bentuk kata yang berwujud
penambahan satu bunyi antara dua fonem dalam sebuah kata guna melancarkan
ucapan.
8) Metatesis adalah perubahan bentuk kata di mana dua fonem dalam
sebuah kata bertukar tempat.
9) Aferesis adalah proses penanggalan sebuah fonem atau lebih
pada awal sebuah kata.
10) Sinkop adalah proses penanggalan sebuah fonem atau lebih di
tengah-tengah sebuah kata.
11) Apokop adalah proses penanggalan sebuah fonem pada akhir
sebuah kata.
12) Protesis adalah proses penambahan sebuah fonem pada awal
sebuah kata.
13) Apentesis(mesogoge) adalah proses penambahan sebuah fonem atau lebih di tengah-tengah
kata.
14) Parogog adalah proses penambahan suatu fonem pada akhir
sebuah kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar